SISTEM INFORMASI (SUMBER DAYA MANUSIA)
Sebelum saya membahas
tentang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), terlebih dahulu akan saya
bahas sedikit tentang arti dari sistem informasi dan sumber daya manusia itu
sendiri, secara singkat saja tentunya.
Bagi beberapa orang,
informasi adalah sesuatu yang mereka tidak ketahui atau miliki dan dapat
digunakan dalam solusi satu permaslahan. Data sering dapt menjadi dasar yang
lebih yang mengacu pada angka-angka, orang atau sesuatu. Ketika database ini
mengandung data dan informasi untuk mengatur sumber daya manusia, kita
menamainya sistem informasi sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam organisasi yang sering
pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga
dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat
mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya
Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan
mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya
Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan
oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja.
Menurut (Prof. Dr. Hj.
Soedarmayanti, M.Pd, APU, 2007) sistem informasi sumber daya manusia adalah
sistem yang terintregasi yang menyediakan informasi yang digunakan dalam
pembuatan keputusan sumber daya manusia.
Sistem
Informasi SDM
·
SI yang menyediakan informasi yang
dipakai oleh fungsi personalia
·
Misal : informasi gaji, ringkasan pajak,
tunjangan-tunjangan, kinerja pegawai
·
Sering disebut dengan istilah :
o
HRIS (Human Resource Information)
o
HRMIS (Human Resource Management
Information System)
o
HRMS (Human Resource Management System)
Sistem
Informasi berdasarkan dukungan yang tersedia
·
Sistem Pemrosesan Transaksi (transaction
processing system atau TPS)
·
Sistem Informasi Manajemen (management
information system atau MIS)
·
Sistem Otomasi Perkantoran (office
automation system atau OAS)
·
Sistem Pendukung Keputusan (decission
support system atau DSS)
·
Sistem Informasi Eksekutif (executive
information systematau EIS)
·
Sistem Pendukung Kelompok (group support
system atau GSS)
·
Sistem Pendukung Cerdas (intelligent
support system atau ISS)
Divisi
SDM (Sumber Daya Manusia)
Workgroup Information
Systems ialah suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari
beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi
dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup
dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi
tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari
sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas
dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi SDM, terdapat beberapa workgroup yang
bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna
menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan
kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motivasi yang kuat untuk
berprestasi dalam bidangnya di suatu usaha produk.
Setiap organisasi
khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan
manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi.
Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS).
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Definisi
SISDM
Menurut Sedarmayanti,
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) atau Human Resources Information
System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola
dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan
keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan
berbagai informasi yang diperlukan.
Karakteristik informasi
yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah:
1. Timely
(tepat waktu)
2. Accurate
(akurat)
3. Concise
(ringkas)
4. Relevant
(relevan)
5. Complete
(lengkap)
Manajer dalam suatu
perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka
mengambil suatu keputusan (a decision making).
Tujuan
SISDM
Sistem informasi sumber
daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi. Tujuan utama SISDM,
adalah untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber
daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia
lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan adanya
otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik. Tujuan kedua SISDM
adalah supaya lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan sumber daya
manusia. Dengan mempunyai data yang mudah diakses akan membuat perencanaan
sumber daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak
pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi manajerial.
Kegunaan
SISDM
Sistem informasi sumber
daya manusia mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari sistem penggajian
dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya manusia, catatan
waktu karyawan dimasukan ke dalam sistem, dan pengurangan yang sensuai karyawan
lainnya akan tercermin dalam cek gaji akhir. Sebagai hasil dari pengembangan
Dan penerapan sistem informasi sumber daya manusia dalam banyak organisasi,
beberapa fungsi penggajian telah dialihkan dari bagian akuntansi ke bagian
sumber daya manusia. diatas aktivitas dasar ini, banyak aktivitas sumber daya
manusia lainnya dapat diuntungkan dengan penggunaan sistem informasi sumber
daya manusia.
Fungsi
SISDM
Fungsi SISDM memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan
dan Penerimaan (Recruiting and Hiring). SDM membantu menerima pegawai baru ke
dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan
pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk
menentukan kebijakan yang sesuai.
a.
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan
kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang
mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/
forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua
faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang
ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi
pasar tenaga kerja dan sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja (Recruitment)
Suatu
proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer,
atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau
perusahaan.
c.
Seleksi tenaga kerja (Selection)
Suatu
proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon
yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran
adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya
adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,
wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
d.
Pengembangan dan evaluasi karyawan
(Development and evaluation)
Tenaga
kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan begitu proses pengembangan dan
evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat
rendah maupun yang tinggi.
e.
Memberikan kompensasi dan proteksi pada
pegawai (Compensation and protection)
Kompensasi
adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi
atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
f.
Jenjang karir
Tahapan
kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini merupakan aspek yang penting
bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan untuk memotifasi
karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang
profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.
2. Pendidikan
dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur
berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen
Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data
tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
Tahapan
Kegiatan Manajemen Data :
·
Program data entry.
·
Pedoman data entry.
·
Penerimaan kuesioner/hasil lab.
·
Pedoman coding (code book).
·
Pedoman editing.
·
Editing & coding.
·
Entry data (back up).
·
Penyimpanan kuesioner/hasil lab.
·
Pedoman clening data.
·
Cleaning data.
·
Data siap analisis (back up).
4. Penghentian
dan Admistrasi Tunjangan. Selama seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka
menerima paket tunjangan. Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun
perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.
Model
SISDM
Model SISDM dapat
dilihat dari INPUT – PROCESS – OUTPUT. Pada sisi INPUT merupakan data mengenai
SDM. Selain itu, aa sisi PROCESS merpakan perangat keras ( hardwre), dan perangat lunak
(software), teknologi informasi, serta SDM sebagai operator teknologi komputer
tersebut. Selanjutnya pada sisiOUTPUT merupakakeluaran beru lapoan-aporan yang
berguna untuk perencanaan SDM. Model INPUT SISDM terdiri atas 3 subsistem yaitu
:
1. SIA
(Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi SISDM
sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil bail
keuangan maupun non keuangan.
2. Penelitian
Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek
penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis dan
Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance
Studies).
3. Intelijen
Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi:
·
Intelijen Pemerintah. Pemerintah
menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai
peraturan ketenagakerjaan.
·
Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup
perusahaan seperti perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan
lembaga penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi
sebagai sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi
yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
·
Intelijen Serikat Pekerja. Serikat
pekerja memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak
kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
·
Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat
global menyediakan imnformasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti
perumahan, pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut
pegawai dalam skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk
mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
·
Intelijen Masyarakat Keuangan.
Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam
perncanaan personil.
·
Intelijen Pesaing. Dalam industri
tertentu yang memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat khusus, seperti
industri komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber
pegawai baru yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia
pesaing, dan mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Kemudian dari model subsistem
input SISDM dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh
perusahaan tersebut. Database SISDM bukan hanya data mengenai pegawai tetapi
juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang
mempengaruhi arus personil. OUTPUT SISDM terdiri atas 6 subsistem yaitu :
1. Subsistem
Perencanaan Kerja. Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk
merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja
(turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu
sendiri.
2. Subsistem
Perekrutan. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan
tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini
diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara,
perekrutan dan analisis rekruitmen.
3. Subsistem
Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi-informasi ini
meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian,
karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
4. Subsistem
Tunjangan. Merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang
meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis
kompensasi dan perencanaan kompensasi.
5. Subsistem
Benefit. Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan
kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya,
sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan sepeti dana
pensiun.
6. Subsistem
Pelapor Lingkungan. Informasi-informasi ini berhubungan dengan keluhan-keluhan,
kecelakaan selam kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.
Cakupan
SISDM
Sistem informasi sumber
daya manusia mencakup antara lain:
1. Informasi
pilihan pekerjaan karyawan (employee job preferences).
2. Pengalaman
kerja (work experiences).
3. Evaluasi
kinerja (performance evaluation).
Pentingnya
SISDM
Sistem informasi sumber
daya manusia sangat penting dan berguna dalam manajemen sumberdaya manusia. Hal
ini dikarenakan dalam pengeloaan sumber daya manusia secara efektif memerlukan
data dan informasi yang cukup terutama dalam pengambilan keputusan (decision
making). Saat ini teknologi komputer telah membantu banyak organisasi untuk
mengkombinasikan data dan informasi secara efisien dan dengan lokasi secara
sentral. Sebelumnya, sistem penggunaan perangkat software ini ‘data base’, akan
tetapi dalam manajemen sumberdaya manusia disebut sebagai ‘human resource
information system’ (HRIS).
Dewasa ini, organisasi atau perusahaan mendapat
manfaat dengan adanya HRIS. Hal ini karena dengan HRIS organisasi atau
perusahaa lebih mudah dan cepat mengakses data dan informasi penting dalam
rangka pengambilan keputusan, seperti: data dan informasi tentang kompetensi
SDM untuk dijadikan input dalam rangka promosi menduduki suatu jabatan.
HRD
(Human Resource Department)
Human Resources
Department bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam
sebuah organisasi. Pengelolaan dari SDM yang ideal dalam organisasi memiliki 8
aspek yaitu:
1. Seleksi
dan Rekrutmen. Bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui
penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di
posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi
ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi
kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat
bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun
assessment center.
2. Pelatihan
dan Pengembangan (Training and Development). Fungsi yang menjaga kualitas
sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan,
pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan
keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal.
3. Compensation
and Benefit. Berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh
kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.
4. Manajemen
Kinerja (Performance Management). Upaya monitoring kesenjangan antara standard
kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar
performance management bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga
implementasi penilaian kinerja para pegawai hingga selaras dengan objective
yang harus dicapai oleh organisasi.
5. Perencanaan
Karir (Career Planning). Bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan
jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap
pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang
ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan
ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical
path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing,
penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross
functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok
lainnya (horizontal carreer path).
6. Hubungan
Karyawan (Employee Relations). Berfungsi sebagai internal PR bagi setiap
kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan dan
juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai berbagai aspek
dalam organisasi.
7. Separation
Management. Fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja
dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation (pensiun,
habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner, dll),
atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
8. Personnel
Administration and HRIS. Biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian
adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum
fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran
benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.
Masing-masing pilar
inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis
dalam organisasi.
Kesimpulan
:
Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia (SISDM) atau Human Resources Information System (HRIS) adalah
program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana
manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau
biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan. Tujuan utama SISDM, adalah untuk meningkatkan
efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan
menjadi satu dan mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari sistem
penggajian dan aktivitas tunjangan. Kegiatan SISDM antara lain mengelola dan
menjalankan sistem administrasi SDM mulai dari perekrutan dan penerimaan,
pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan
administrasi tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model SISDM yang
didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen
SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen
Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan. Dalam pelaksanaanya,
kegiatan HRIS dilakukan oleh HRD (Human Resources Departement) yaitu mengelola
tentang Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan, Compensation and
Benefit, Manajemen Kinerja, Perencanaan Karir, Hubungan Karyawan, Separation
Management, dan Personnel Administration and HRIS.
REFERENSI :
1. Sedarmayanti.(2007).Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung : Aditama.
2. http://www.scribd.com/doc/7260344/kuliah-11
3. http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber-daya-manusia./
4. http://antordo.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sumber-daya-manusia.html
5. Jogiyanto.
Sistem Teknologi Informasi. Andi, Yogyakarta: 249 – 257.
6. http://www.ardy.biz/2010/11/sistem-informasi-sumber-daya-manusia.html
Disusun oleh Kelompok 6
Rio Rizky Abadi 41816010022
Rully Setiawan 41816010031
Shabrini 41816010141
Susi Sunarsih 41816010043
Wahyu Hidayat 41814010051
Yoga Wayan Pratama 41816010025
Komentar
Posting Komentar